- Back to Home »
- Dakwah , DWI WAHYUDI »
- “inilah nikmatnya dakwah”
Kamis, 11 Juli 2013
Oleh : Dwi Wahyudi, S.Pd
Mau
dibolak balik sampai apapun, mau diputar-putar sampai manapun, dakwah ini
sungguh nikmat. Tak tergantikan. Sangat menyerap masuk dalam relung hati. Mungkin
inilah tabiat jalan dakwah, siapapun yang menempuhnya akan merasakan adanya
ikatan kuat dalam hatinya. Subhanallah… Allahuakbar… hanya Allsh Swt yang tahu
bagaimana mengikat hati-hati kami hingga kami benar-benar cinta dengan dakwah
ini.
“… dan Dia-lah (Allah) Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang
beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi,
niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah
mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS.
Al-Anfaal [8] : 63)
Inilah
nikmatnya jalan dakwah. Rasa nimma yang tak Allah berikan kepada semua orang. Rasa
nikmat yang hanya diberikan kepada mereka yang bersungguh-sungguh menempuh
jalan dakwah ini. Terkadang terbesit juga “kapan jalan ini berakhir?”. Sungguh cukuplah
jawaban seorang imam yang mengatakan “Ketika kaki ini menginjakkan di surga”. maka
selelah apapun dirimu saat ini, tetap tegarlah, selalu ingatlah Allah bahwa
kelak surga Allah Swt jauh lebih baik dari seisi dunia ini. “inilah nikmatnya
dakwah”
Ketika
hati-hati itu trpaut, terkadang ada luka menggores, percikan kecil, namun kita
telah mampu meredamnya. Semua itu menjadikan dinamika jalan dakwah. Seperti Rasulullah
saat syuro’ untuk menentukan strategi perang. Salah seorang sahabat usul,
dialah salman al-farisi dengan ide dan gagasannya. Walhasil keputusan syuro
memutuskan untuk menggunakan strategi khondak. Srategi dengan menggali parit.
“inilah
nikmatnya dakwah” yang mungkin bagi sebagian orang aneh. Kita bekerja dengan
jiwa dan harta kita sendiri. Hasilnya pun tak bisa langsung dinikmati, namun
itulah tabiat jalan dakwah. Panjang dan berliku. Butuh kesabaran dan ketabahan.
Butuh keikhlasan dan ketahanan. Semua itu adalah bagian dari kenikmatan dakwah.
“inilah
nikmatnya dakwah” yang melahirkan ukhuwah. Ukhuwah yang takkan kau dapatkan
diujung dunia manapun dank au akan temukan di jalan dakwah ini. Pandangilah wajah
saudaramu, betapa lelah seolah telah menyelimutinya, namun ia masih terus rela
untuk menggunakan energinya, meski energy sisa untuk menghidupkan jalan dakwah
ini. Sungguh lelah itu menjadikan jalan dakwah semakin nimat.
Tak
ada kata lain selain syukur atas jalan dakwah ini… mari kita renungkan…