- Back to Home »
- LUQMAN HAKIM , Tausyiah »
- 10 Langkah Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Kamis, 11 Juli 2013

Hari ini kita
tengah berada di penghujung bulan Sya’ban 1434 Hijriyah dan sebagian
dari kaum Muslimin sudah memasuki bulan Ramadhan dengan menjalankan
Ibadah Puasa pada hari ini. Ini artinya, kita akan (sedang) berjumpa
dengan tamu agung, tamu istimewa yang paling ditunggu-tunggu
kedatangannya; dia adalah “Ramadhan Mubarak”
Agar Ramadhan yang akan (sedang) kita lalui menjadi lebih istimewa dan
lebih bermakna dari Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, berikut 10 langkah
yang harus kita persiapkan untuk menyambut kedatangannya:
1. Berdoa kepada Alloh
Berdoalah agar Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar memberikan kesempatan
kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan lebih baik
dari Ramadhan tahun lalu.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِى رَمَضَانَ
Ya Alloh berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan (HR. Ahmad).
2. Bersyukur atas Nikmat Alloh
Di antara nikmat terbesar yang diberikan Alloh kepada seorang hamba
adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan
ketaatan. Dan atas semua nikmat tersebut, kita wajib mensyukurinya.
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7)
Nikmat yang paling besar bagi orang yang beriman adalah ketika mereka
mendapati bulan Ramadhan. Bulan inilah yang menjadikan Rasulullah dan
para Sabahat menangisi karena tiga hal:
- Pertama, mereka menagis karena berharap dapat dipertemukan dengan Ramadhan
- Kedua, mereka menangis lantaran ingin mendapatkan kemuliaan pada saat menjalankan Ibadah di bulan Ramadhan. Dari setiap mereka, selalu dan selalu berharap agar mendapati “Lailatul Qadar“, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
- Ketiga, mereka menangis pada saat bulan Ramadhan hampir meninggalkannya, yakni di saat bulan Ramadhan berada pada penghujung akhir
3. Bergembiralah Menyambut Kedatangan Bulan Ramadan
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu memberikan kabar gembira kepada para Sahabat setiap kali datang bulan Ramadan;
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah.
Alloh telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu
Alloh membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
Karena sesungguhnya, kegembiraan hati itu adalah sebagai perwujudan rasa suka-cita dan penuh pengharapan atas kedatangannya.
4. Persiapkan Ruhiyah (Keimanan)
Mempersiapkan Ruhiyah dapat kita lakukan dengan cara membersihkan hati
dari penyakit aqidah sehingga melahirkan niat yang ikhlas, serta
mempertebal keimanan dengan banyak membaca buku-buku yang mengupas
tentang “Keutamaan Ibadah di Bulan Ramadhan”
Alloh SWT menegaskan pentingnya membersihkan hati (tazkiyatun nafs) dalam firman-Nya:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya (QS. Asy-Syams : 9)
Di samping itu, untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan tentang “Ramadhan”, baiknya lebih sering menghadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Dengan demikian, secara mental kita akan siap untuk melaksanakan segala ibadah dan ketaatan pada bulan Ramadan.
5. Persiapkan Fikriyah (Pengetahuan)
Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu, termasuk ilmu
tentang ibadah puasa Ramadhan agar puasa kita benar dan diterima oleh
Alloh. Pelajarilah hukum-hukum dan ketentuan syar’i tentang amalan
ibadah di bulan Ramadan.
Untuk itu kita bisa mengkaji Fiqih Sunnah-nya Sayyid Sabiq, Fiqih
Puasa-nya Dr. Yusuf Qardahawi, dan lain-lain. Pemahaman ilmu syar’i ini
juga merupakan tanda kebaikan yang dikehendaki Alloh terhadap seseorang.
Karenanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
Barangsiapa yang dikehendaki Alloh akan kebaikan maka ia difahamkan tentang (ilmu) agama(Muttafaq ‘Alaih)
Sehingga, jangan pernah terpikirkan oleh kita untuk menyia-siakan waktu yang Alloh berikan kepada kita. Karena “Waktu itu ibarat pedang, bila ia tidak kau pergunakan dengan baik maka ia akan membunuhmu“
6. Persiapkan Jasadiyah (Fisik)
Ramadhan membutuhkan persiapan jasadiyah yang baik. Hal ini perlu
diperhatikan karena Ramadhan menciptakan siklus keseharian yang berbeda
dari bulan-bulan sebelumnya. Di bulan Ramadhan, diharapkan kita tetap
produktif dengan pekerjaan kita masing-masing meskipun dalam kondisi
berpuasa. Karenanya kita perlu mempersiapkan jasadiyah kita dengan
berolah raga secara teratur, menjaga kesehatan badan serta senantiasa
menjaga kebersihan lingkungan.
الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Alloh daripada mukmin yang lemah(HR. Muslim)
Karena, “Tubuh yang kuat itu dilahirkan dari jiwa-jiwa yang sehat“.
7. Persiapkan Maliyah (Keuangan)
Persiapan keuangan yang diperlukan dalam menyambut bulan Ramdhan bukanlahuntuk
membeli baju baru, kue-kue lezat untuk Idul Fitri dan lain-lain. Kita
justru memerlukan sejumlah dana untuk memperbanyak infaq, memberi ifthar
(buka puasa) orang lain dan membantu orang yang membutuhkan.
Tentu saja bagi yang memiliki harta yang mencapai nishab dan haul wajib
mempersiapkan zakatnya. Bahkan, jika kita mampu ber-Umrah di bulan
Ramadhan merupakan ibadah yang bernilai luar biasa; seperti nilai haji
bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
8. Merancang Agenda dan Mengisi Ramadan dengan Penuh Ketaatan
Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin
dari bulan Ramadan. Ramadhan sangat singkat, karena itu hiasi setiap
detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan
mendekatkan diri kepada Alloh. Ber’amal di bulan puasa akan
dilipatgandakan pahalanya oleh Alloh S.W.T berkali-kali lipat, bahkan
hingga 700 kali lipatnya.
9. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk
Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadan adalah
bulan Taubat dan bulan Maghfirah. Dengan keluasan rahmat Alloh, kita
jadikan bulan Ramadhan untuk memohon maaf serta memohon ampunan atas
dosa-dosa yang pernah kita lakukan.
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena Iman dan ketaqwaan, maka Alloh akan hapuskan dosa-dosanya di masa lalu” (HR. Bukhori-Muslim)
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Alloh, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]
10. Membuka Lembaran Baru yang Lebih Baik
Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru, lembaran kehidupan yang
lebih baik, yang lebih bersih dan lebih bermakna tentunya. Karena orang
yang beruntung adalah “Seorang yang mendapati keimanannya hari ini lebih baik dari kemarin…”.
Kita perbaiki lembaran kehidupan yang baru itu, dengan cara:
- Kepada Alloh, perbaiki keimanan dan ketaatan kita dengan memperbanyak istighfar dan mengingati-Nya di setiap waktu dan kesempatan serta dengan lebih banyak lagi beramal sholeh
- Kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam, perbaiki rasa cinta kepada beliau dengan melanjutkan risalah dakwahnya, memperbanyak Sholawat serta lebih giat menjalankan sunnah-sunnah yang diajarkan kepada kita
- Kepada orang tua, perbaiki rasa hormat dan ungkapan bakti kita dengan mendoakan ampunan dan keselamatan atas mereka, memberikan dukungan atas apa yang mereka harapkan, serta meminta maaf atas segala khilaf kita di waktu kecil hingga dewasa
- Kepada Keluarga (istri-suami-anak), tingkatkan perhatian dan kasih sayang kepada mereka. Kerikanlah kepada mereka hadiah. Karena dengan memberikan hadiah akan tumbuh rasa cinta. Sebagaimana sabda Rasulullah: “Yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik adalah yang paling baik kepada keluarganya“.
- Kepada karib kerabat, perbaiki kualitas persaudaraan itu dengan lebih mempererat hubungan silaturrahmi. Menyambung tali silaturrahmi tidak harus datang secara langsung, meskipun itu adalah cara yang lebih ahsan. Dengan teknologi, kita dapat meningkatkan kualitas persasudaraan walaupun dengan sekedar menyapanya melalui SMS, Email, Facebook, Twitter maupun media yang lainnya.
- Kepada masyarakat, dengan membulatkan tekad untuk menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, sebagaimana Pesan Rasulullah: “Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain“.
- Kepada diri sendiri, dengan berjanji untuk meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat, apalagi yang dapat menimbulkan dosa serta bertekad untuk senantiasa meningkatkan kualitas diri pada seluruh aspek yang ada pada diri kita.
Dengan menjalankan ke-10 langkah tersebut, semoga Alloh S.W.T. menyambut
langkah kita dengan berlari, dengan segenap curahan rahmat-Nya, dan
menjadikannya kita sebagai hamba yang Muttaqien, hamba yang layak untuk
mencium Wanginya Jannah. Amiin.. 3x.
Semoga bermanfaat… :)
_________________
Oleh: Sang Purnama
*http://politik.kompasiana.com/2013/07/09/10-langkah-untuk-menyambut-ramadhan-yang-lebih-baik-575584.html